Hari Perempuan Internasional, Perspektif Perempuan yang Bekerja di Ruang Publik

- International Womens DAY (IWD) atau hari perempuan internasional biasanya diperingati setiap tahun pada 8 Maret.

Perempuan sering dipandang sebelah mata dan mengalami diskriminasi. Namun nyatanya tak sedikit perempuan yang berbuat dan membuktikan bahwa mereka memiliki hak yang sama untuk akses pekerjaan.

Kepala Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat, Yefri Heriani adalah satu dari sekian banyak perempuan yang mematahkan streotip bahwa perempuan hanya bisa mengerjakan pekerjaan domestik.

"Dari dulu hingga saat ini juga di sejarah pun perempuan selalu bekerja. Walaupun berbeda dengan kondisi yang sekarang," ungkap Yefri saat dihubungi wartawan, Selasa (8/3/2022).

Perempuan pada zaman dahulu menurutnya bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti menanam sayur. Akan tetapi karena tak menghasilkan uang, banyak yang menilai, itu bukan pekerjaan. Pekerjaan itu ditujukan pada yang menghasilkan uang gaji dan honor saja.

"Perempuan sebetulnya punya akses yang sama dengan kaum laki-laki untuk mendapatkan pekerjaan. Hal itu didukung oleh tingkat pendidikan dan pengalaman dari kehidupan," jelasnya.

Selain keterampilan, pengetahuan, pengalaman juga berkontribusi untuk seseorang dekat apa yang diinginkannya.

"Jangan memaknai pekerjaan itu dengan satu poin saja, tapi lebih luas. Di rumah pun perempuan, dia tetap bekerja keras untuk melanjutkan kehidupan," tambahnya.

Alumni S2 Sosiologi Universitas Andalas ini juga mengatakan, jika perempuan yang di rumah dikatakan tidak kerja itu tidak mungkin. Bahkan perempuan yang bekerja di rumah melakukan bnyak pekerjaan. Andaikan seorang suami menggaji istrinya mungkin tak akan sanggup membayar karena terlalu bnyak yang dikerjakan perempuan di rumah.

"Perempuan di rumah berprofesi sebagai guru, ustadzah, koki, baby sister, merawat suami dan anaknya, berapakah gajinya yang pantas," jelasnya.

Sejarah yang panjang tentang kehidupan perempuan membuat perempuan yang ada dari generasi ke generasi memiliki kekuatan yang luar biasa untuk melanjutkan kehidupan yang lebih adil dan setara.

"Perempuan harus memposisikan dirinya memiliki kesempatan untuk bekerja di ruang domestik, publik, dan pengambilan kebijakan. Itu adalah hak perempuan," ujarnya.

Kemudian Yefri mengatakan di ruang domestik ada beban bersama antara suami dan istri hendaklah saling mengisi.

Dewasa ini kata Yefri, perempuan tetap saja diberikan beban yang lebih, selain pekerjaan di rumah juga tuntutan kehidupan juga bekerja di luar.

"Lagi dan lagi perempuan berhak mengekspresikan dirinya," tegasnya.

Yefri menyebutkan terkait dirinya yang berada di Ombudsman tak lain karena pilihan tadi. "Karena secara pribadi melihat apa yang dilakukan ombudsman bekerja untuk memberikan ruang pada masyarakat berupa layanan publik," ujarnya.

Yefri mengaku dalam bekerja ada berbagai

kendala. Namun setelah dijalani berbagai ruang yang dilihat menjadikan sesuatu yang baik. Banyak perempuan bisa hadir di ruang yang memberikan akses bagi mereka terlibat di berbagai ruang mengakselerasi pengalaman kehidupan untuk melakukan hal yang berbeda dari yang pernah dilakukan.

Tak hanya itu Yefri mengatakan pernah berada di organisasi masyarakat sekarang di lembaga independen. Pengalaman sewaktu berada di organisasi dapat memperkuat lembaga negara, belajar lebih banyak tentang yang dilakukan lembaga pelayanan publik agar hak publik. Sehingga masyarakat dapat keadilan melalui penyelenggaraan publik.

Terkait tantangan diprofesinya adaptif terhadap banyak hal, bisa dikatakan tidak ditemukan, dan dirasakan. Kalau hal yang baru ada kejutan baru yang mendorong bertanya, mendengar, dan membaca lebih banyak. Belajar lebih banyak semua proses ada tantangan, kita melakukan tindakan yang baru.

Mengenai profesi dan fungsi di rumah tangga menurutnya bisa diatur, kondisi yang sekarang serba mudah. Tugas domestik, sosial juga bisa dilakukan dengan alat komunikasi yang ada.

"Kuncinya adalah mengkomunikasikan dengan anggota keluarga dan melakukan pembagian peran secara baik. Sehingga setiap orang bisa melakukan kerja. Mengajarkan bahwa apapun pekerjaan manusia dia diharapkan bisa memiliki melakukannya," pungkasnya.

Comments

Popular posts from this blog

Gubernur Mahyeldi Sambut Kedatangan Menparekraf Sandiaga Uno, Geopark Sumbar Lebih Panjang dari San Andreas Fault California.

Satpol PP Padang Razia Puluhan Pemandu Karaoke dan Pasangan Ilegal

Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Kota Padang Digenangi Air