Jalan Alternatif dan Fly Over Panorama I Sitinjau Lauik Jadi Proyek Raksasa Nasional

– Pembangunan jalan alternatif dan fly over di kawasan Sitinjau Lauik adalah salah satu major project atau proyek raksasa nasional. Rencana pembangunannya telah tertuang ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2020-2024.

“Jadi, ada beberapa proyek nasional besar di beberapa daerah. Itu yang ingin dipastikan oleh Bappenas, apakah dilangsungkan dan dikerjakan sesuai dengan perencanaan kita,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa saat berkunjung ke Sitinjau Lauik, Kamis (8/4/2021).

Suharso juga mengunjungi Stadion Sumatra Barat (Sumbar) di Sikabu Padang Pariaman untuk melihat kelanjutan pembangunan.

Saat tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Suharso dikalungkan syal oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah sebagai tanda penghormatan ucapan selamat datang di Sumbar.

Dari BIM, Menteri PPN/Kepala Bappenas langsung meninjau Panorama Sitinjau Lauik didampingi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, Staf Ahli Bappenas, Kepala Dinas PUPR Sumbar, Kepala BPJN Sumbar, dan beberapa kepala SKPD Pemerintah Provinsi Sumbar.

Suharso melihat kawasan jalan lintas Padang-Solok itu untuk mengecek ke lapangan terkait perencanaan pembangunan fly over sepanjang 2,60 kilometer.

“Kita berharap semua major project itu bisa diselesaikan pada tahun 2024, termasuk proyek nasional yang ada di Sumbar. Total ada sebanyak 35 major project yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Fly over Sitinjau Lauik menjadi prioritas untuk mengatasi kecelakaan.

“Keselamatam berkendara adalah hal yang penting,” ujarnya.

Menteri PPN/Kepala Bappenas juga mengatakan, manajemen keselamatan transportasi itu, diatur oleh Bappenas. Jalannya oleh Kementerian PUPR, kendaraannya oleh Kemenhub, dan penegakan hukumnya oleh kepolisian.

“Salah satu manajemen keselamatan transportasi adalah pembangunan fly over seperti ini, sehingga kawasan Sitinjau Lauik sangat layak dibangun fly over. Sudah dari tahun 2012 ada feasibility study. Saya minta review-nya dipercepat. Supaya paling nggak tahun depan sudah bisa di-ground breaking. Tahun 2024, selesai,” terangnya.


Comments

Popular posts from this blog

Gubernur Mahyeldi Sambut Kedatangan Menparekraf Sandiaga Uno, Geopark Sumbar Lebih Panjang dari San Andreas Fault California.

Satpol PP Padang Razia Puluhan Pemandu Karaoke dan Pasangan Ilegal

Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Kota Padang Digenangi Air