Kabarpauh.blogger.com

Padang, - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berkunjung ke Padang, Sumatra Barat (Sumbar) Jumat (13/8/2021). Pemimpin tertinggi di Polri dan TNI ini tiba di Padang sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kapolri dan Panglima TNI langsung menuju Balai Kota Padang, di Air Pacah. Di Balai Kota, Kapolri dan Panglima TNI mengadakan pertemuan dengan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Kapolda Sumbar, Komandan Korem, Wali Kota Padang dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokopimda) Sumbar. Dalam pertemuan tersebut, Kapolri meminta Pemprov Sumbar memperkuat strategi mitigasi pandemi Covid-19 untuk menguatkan ekonomi masyarakat. “Strategi ini bertujuan agar roda perekonomian warga tetap bergerak, namun laju pertumbuhan virus Corona dapat ditekan,” kata Kapolri didampingi Panglima TNI. Ia mengingatkan strategi mitigasi perlu dilakukan pada sektor-sektor yang ada pelonggaran,

Sumbar - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menanggapi tentang penyampaian Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebutkan Sumbar mulai berbeda. Dilansir dari Detik.com, dia pun menyampaikan harapannya kepada Megawati. "Semoga Sumbar ke depan dengan dukungan Bu Mega dan Mbak Puan akan menjadi provinsi yang beliau harapkan," kata dia, Jumat, 13 Agustus 2021. Mahyeldi sendiri tak banyak bicara soal ucapan Megawati itu. Dia berharap Sumbar lebih baik. "(Semoga menjadi seperti) harapan kita semua," ucapnya. Untuk diketahui, Megawati mengatakan jika kehidupan di Sumbar kini berbeda dengan dulu. Dia bercerita kalau dia bersama putrinya, Puan Maharani, pernah di-bully. Megawati awalnya menyebut kalau saat ini tidak ada tokoh Sumatera Barat yang terkenal. Dikatakannya, dirinya sempat merasakan naluri gotong-royong yang kental di Sumbar dulu. Dia menyebut banyak tokoh adat yang memiliki kepemimpinan khasnya masing-masing. "Coba bayangka

Padang,  – Kemendagri memutuskan bahwa wilayah yang masuk PPKM level 3 boleh melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dan belajar daring dengan kapasitas maksimal 50 persen. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Adib Alfikri mengatakn, kebijakan PTM tersebut diserahkan pada kepala daerah terkait. “Butuh persiapan karena tatap muka itu tergantung dengan kondisi yang ada. Karena setiap daerah berbeda kondisinya. Kalau siap dari dulu kita siap, ini bukan kondisi baru,” ungkap Adib di Padang, Kamis (12/8/2021). Adib mengatakan sekolah tatap muka sesuai dengan kondisi yang ada di daerah masing-masing. “Kalau kota Padang, tergantung wali kota, karena tidak mungkin kita membedakan TK, SD, SMP, SMA. Tentu artinya kita satu kesatuan antara provinsi berkoordinasi dengan bupati/wali kota. Kita ikut dengan peraturan yang ada, juga aturan Satgas Covid-19,” jelasnya. Sementara, untuk syarat PTM, harus melaksanakan protokol kesehatan, melengkapi sarana prasarana, dan

Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Salah satu pemicu PPKM masih berlangsung lantaran Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Padang masih tinggi. Hal itu dinyatakan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. "Pendistribusian konsentrator oksigen dari Panglima TNI diharapkan daerah lebih mampu menangani pasein, tidak semua dirujuk ke Padang sehingga BOR di Padang bisa ditekan,” kata Mahyeldi, Kamis (12/8/2021). Gubernur mengatakan, salah satu indikator Padang masih menjalani PPKM level 4 adalah BOR rumah sakit masih tinggi. Menurutnya, BOR itu tinggi lantaran rumah sakit di Kota Padang tidak hanya melayani pasien dari Padang, melainkan juga dari kebupaten/kota, bahkan provinsi tetangga. “Saat ini satu-satunya daerah yang masih menerapkan PPKM Level 4 di Sumbar hanya Kota Padang," katanya. Untuk menekan penyebaran Covid-19, Pemprov Sumbar bersama pemerintah kabupaten dan kota berkoordinasi den

PADANG - Meski di tengah badai Covid-19 yang masih melanda, momentum pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H tetap diperingati dan digelar Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui kegiatan Tabligh Akbar secara virtual, Selasa (10/8/2021) malam.  Kegiatan tersebut dipimpin Wali Kota Padang Hendri Septa dari kediaman resminya. Terlibat langsung di kesempatan itu Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Padang Edy Oktafiandi yang juga selaku pentausiah beserta jajaran serta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Japeri Jarab.  Selain itu hadir mendampingi wali kota diantaranya Kabag Kesra diwakili Kasubag Bintal Spiritual Zul Asfi, M.Ag, Kabag Umum Bobby Firman dan Kabag Prokopim Amrizal Rengganis. Adapun tema yang diangkatkan dalam kegiatan ini adalah "Melalui Peringatan Tahun Baru Islam 1443 H, Kita Tingkatkan Kualitas Pendidikan dengan Penerapan Wajib Baca Tulis Alquran Lanjutan pada Tingkat SLTP/MTs". Wali Kota Padang Hendri Septa dalam hantara

Padang, -  Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, mengapresiasi langkah Himpunan Tjinta Teman (HTT) Padang yang menggelar kegiatan vaksinasi gratis bagi warga Kota Padang. Hal tersebut disampaikannya saat bersama Danrem 032/WBR Brigjen TNI Arief Gajah Mada meninjau pelaksanaan vaksinasi yang difasilitasi Himpunan Tjinta Teman (HTT) Kota Padang, Senin (9/8/2021). "Kita berterima kasih dan apresiasi langkah yang dilakukan HTT yang memiliki fasilitas gedung yang representatif, sejuk dan nyaman untuk pelaksanaan vaksin," ujarnya. Kapolda berharap, agar masyarakat dapat saling membantu dalam mensukseskan program vaksinasi massal tersebut, sebagai upaya mengatasi pandemi Covid-19. Dikatakan, saat ini antusias masyarakat untuk mendapatkan vaksin cukup tinggi. Sehingga semua institusi maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus berbagi untuk mensukseskan program ini. "Kita di Polda dan Polres juga menyiapkan gerai vaksin, di sini juga ada. J

Padang, - Ratusan Bundo Kanduang atau ibu-ibu dari pihak pengantin pria dan wanita mengiringi kedua mempelai, Selvia Chalista dan Al Amin menuju resepsi pernikahan di Gedung Pertemuan Kebudayaan Sumetara Barat, Minggu (7/8/2021) Sore. Tabuhan gendang dan talempong (alat musik pukul khas Minang) bertalu-talu membuat proses arakan ini bertambah meriah. Sebelum memasuki gedung tempat resepsi diadakan, para datuak dan sutan (tetua adat) masing-masing pengantin saling berbalas pantun sebagai tanda penghormatan kepada tuan rumah. tetua adat dari pihak wanita, proses ini bernama Arak Bako. Tradisi tersebut dalam pesta pernikahan di Sumatra Barat hingga kini masih dipertahankan. "Arak-arakan pengantin ini bisa melibatkan banyak orang. Semakin banyak peserta arakan pertanda semakin tinggi status sosial pengantin," jelasnya. Arak-arakan biasanya dimulai dari rumah orang tua pengantin pria yang disebut 'bako'. Sang pengantin pria atau 'marapulai'